Air merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia sehari-hari, namun kita tetap mesti bijak menggunakannya agar tidak melahirkan hal-hal yang tak diinginkan, semisal tagihan listrik yang membengkak. Oleh sebab demikian, stop kran air atau valve menjadi elemen penting yang wajib terpasang dalam sistem perpipaan Industri maupun rumahan, sebab alat tersebut memiliki fungsi sebagai pengontrol jumlah fluida yang dikeluarkan, sesuai dengan kebutuhan.
Pengoperasian stop kran bisa dilakukan secara manual dengan cara mengubah posisi sudut pegangan tuas, pedal atau pun roda. Bisa juga dioperasikan secara otomatis dengan pengontrol tenaga hydraulik,pneumatik atau elektrik, sebagaimana yang umum digunakan di sektor Industri.
Stop kran sendiri berbagai macam jenis dengan karakteristik serta cara kerja yang berbeda-beda, berikut empat di antaranya :
1. Butterfly Valve
Butterfly Valve merupakan stop kran yang umumnya diperuntukkan bagi air atau fluida tekanan rendah. Untuk terbuka dan tertutup penuh, Butterfly Valve yang familiar di kalangan pekerjaan proyek ini hanya memerlukan ¼ putaran saja.
2. Ball Valve
Stop kran ini memiliki kontrol air atau fluida berbentuk disc bulat seperti bola dengan lubang di bagian tengah. Jika lubang tersebut dalam posisi segaris lurus dengan kedua ujung katup, maka air atau fluida akan mengalir secara maksimal. Sebaliknya, air atau fluida akan berhenti mengalir jika lubang berada tegak lurus pada kedua pinggiran katup.
Stop kran jenis ini umum digunakan lantaran mudah diperbaiki saat terjadi kerusakan, serta kemampuannya dalam menahan tekanan dan suhu tinggi. Bahkan Ball Valve mampu menahan tekanan hingga 10 ribu Psi dan menahan suhu temperatur hingga kurang-lebih 200 derajat celcius, tergantung dari material pembuatannya.
Ball Valve memiliki beragam ukuran, dari mulai 0,2 hingga 11,81 inci atau setara dengan 0,5 hingga 30 cm. Stop kran ini juga dibuat dari berbagai macam material, seperti logam, plastik, dan keramik. Bagian bolanya pun biasanya dilapisi dengan chrome sehingga membuatnya lebih tahan lama.
3. Check Valve
Stop kran ini biasa digunakan untuk air atau fluida yang mengalir ke satu arah saja, yang dimaksudkan agar tidak terjadi arus balik. Oleh sebab demikian, stop kran jenis ini umumnya dipakai sebagai pengaman sitem perpipaan.
Check Valve sendiri dibagi menjadi beberapa macam, seperti Swing Check Valve, Backwater Check Valve, Lift Check Valve, Swing Type Disk Check Valve, Split Disc Check Valve, dan Disk Check Valve.
4. Globe Valve
Globe Valve merupakan jenis stop kran atau katup yang dipergunakan untuk mengatur laju aliran berbagai macam fluida, seperti air, gas, dan udara. Prinsip dasar cara kerja Globe Valve adalah dengan menggerakan disk-nya secara tegak lurus dari dudukan.
Stop kran jenis Globe Valve memiliki tiga macam bentuk desain utama, yakni Z Body, Y Body, serta Angle Body. Z Body yang mempunyai diafragma berbentuk huruf Z menjadi tipe yang paling umum dijumpai dan digunakan. Posisi dudukan disk horizontal, dan pergerakan batang disk-nya adalah tegak lurus terhadap sumbu pipa. Bentuk yang simetris membuatnya mudah diinstalasi, bahkan diperbaiki jika terjadi kerusakan.
Sementara itu, tipe Y Body adalah alternatif untuk jenis High Pressure Drop dengan dudukan disk dan batang atau sistemnya mempunyai sudut 45 derajat dari arah aliran fluida. Globe Valve ini sangat cocok untuk tekanan tinggi. Sedangkan tipe Angle Body merupakan hasil modifikasi dari Z Body yang cocok dipergunakan untuk mentransfer aliran air atau fluida lainnya dari arah vertikal ke horizontal.
Selain Ball Valve, Butterfly Valve, Check Valve, dan Globe Valve, ada pula stop kran jenis lainnya, yakni Gate Valve, Plug Valve, Needle Valve, Diaghpragm Valve, Pressure Relief Device, Pressure Reducing Valve, dan Traps Valve.
Salam,
0 Komentar