Hai, Sobat Blogger!
Istilah BMI merupakan singkatan dari Body Mass Index, atau dikenal dengan Angka Indeks Massa Tubuh dalam bahasa indonesianya. Ya, istilah BMI itu sendiri kerap digunakan untuk menunjukkan kategori berat badan seseorang.
Melalui BMI, maka kamu dapat mengetahui apakah berat badanmu termasuk kategori proporsional (normal), kelebihan berat badan (overweight atau obesity), atau kekurangan berat badan (underweight).
Cara menghitung indeks massa tubuh dengan membagi berat badan seseorang dalam satuan kg (kilogram), dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. Untuk beberapa orang, hasil indeks massa tubuh ini ada kemungkinan tidak akurat. Ya, orang-orang tersebut diantaranya adalah wanita hamil, binaragawan, atau atlet dengan tingkat aktivitas yang tinggi.
Penggolongan Berat Badan Berdasarkan BMI
Perhitungan BMI Terbagi 4 Kategori
- Seseorang yang mengalami obesitas jika BMI-nya sama dengan atau diatas 30.
- Ketika nilai BMI seseorang mencapai angka 25 – 29,9, maka orang tersebut dikategorikan sebagai kelebihan berat badan (overweight).
- BMI normal atau berat badan ideal menunjukan angka 18,5 – 24,9.
- Apabila seseorang mempunyai nilai BMI di bawah angka 18,5, maka orang tersebut dikategorikan sebagai berat badan dibawah normal (underweight).
Pengelompokan BMI untuk Masyarakat Asia
- Seseorang yang memiliki obesitas apabila hasil BMI-nya berada di atas 25.
- Jika nilai BMI seseorang mencapai angka 23 – 24,9, maka orang tersebut dikategorikan sebagai kelebihan berat badan (overweight).
- Nilai BMI normal seseorang berada di kisaran angka 18,5 – 22,9.
- Apabila seseorang memiliki BMI di bawah angka 18,5, maka orang tersebut dikategorikan sebagai berat badan di bawah normal (underweight).
Semakin besar hasil angka BMI seseorang, tentu akan semakin besar juga bentuk tubuhnya. Sebaliknya, semakin rendah hasil angka BMI seseorang, maka bentuk tubuhnya pun tampak kurus.
Kendati demikian, angka-angka di atas bisa jadi tidak akurat jika diterapkan pada mereka yang mengalami gangguan makan, seperti anoreksia nervosa. Bahkan, angka BMI juga tidak akan mewakili mereka yang menderita obesitas dengan tingkat ekstrim.
Lantas, Apakah BMI Bisa Dijadikan Patokan Untuk Mengukur Berat Badan?
Sejatinya, BMI dapat dijadikan patokan agar kamu lebih waspada lagi terhadap berat badan yang tidak normal. Akan tetapi, ketergantungan pada BMI juga bukanlah pilihan yang tepat lho.
Pasalnya, salah satu kekurangan dari perhitungan BMI ini adalah hasilnya yang bersifat umum, dan tidak memperhitungkan faktor-faktor lain seperti tipe bentuk tubuh, usia, hingga tingkat aktivitas seseorang.
Seberapa Penting Menjaga Berat Badan Ideal?
Terlepas dari kekurangannya, ternyata perhitungan dari BMI ini bisa dijadikan sebagai pengingat untuk menjaga berat badan ideal.
Apabila kamu mempunyai berat badan dibawah normal, kamu bisa mengonsumsi suplemen vitamin penggemuk badan dan memperbaiki pola akan untuk meningkatkan berat badan.
Bagi kamu yang memiliki kelebihan berat badan, maka kamu harus mulai menjalankan program diet sehat yang disertai dengan aktivitas olahraga.
Keunggulan Memiliki Berat Badan Ideal (Normal)
Terdapat berbagai keunggulan yang akan kamu dapatkan dengan berat badan ideal, seperti dibawah ini:
- Bisa melakukan berbagai aktivitas dengan maksimal
- Meminimalisir risiko terkena penyakit sendi dan nyeri otot
- Memiliki pola dan kualitas tidur yang lebih baik
- Kinerja jantung menjadi lebih ringan
- Peredaran darah dan metabolisme tubuh berjalan baik
- Mengurangi risiko terkena penyakit jantung, kanker, dan penyakit kronis lainnya
- Mengurangi kolesterol jahat, trigliserida, glukosa darah, dan menurunkan risiko terkena penyakit diabetes tipe 2
Itu tadi penjelasan mengenai BMI, apakah sudah mulai paham? Kalau kamu sendiri termasuk golongan mana? Semoga masuk golongan berat badan ideal, ya. Enggak ada salahnya untuk menjaga berat badan proposional. Agar tak banyak penyakit di tubuh dan selalu sehat. Semoga bermanfaat, ya.
Salam,
0 Komentar